Minggu, 15 Maret 2015

Tugas 4 APTI2 Teknik Sipil kelas B Edwin Widiyantoro 5140811083

Struktur dan Kontruksi Jembatan Kabel
(cable stayed bridge)





 Pengertian Jembatan Cable Stayed
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir.
jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
1.      Jembatan plat
2.      Jembatan plat berongga
3.      Jembatan gelagar
4.       Jembatan rangka
5.       Jembatan pelengkung
6.      Jembatan gantung
7.      Jembatan kabel
8.      Jembatan cantilever

Jembatan cable stayed adalah salah satu dari beberapa tipe jembatan bentang panjang. Jembatan jenis ini memiliki karakteristik yang menguntungkan dibandingkan dengan tipe jembatan bentang panjang yang lain baik dari segi teknis, ekonomis, maupun estetika.
Sebuah jembatan cable-stayed memang terlihat apik dan indah ketika dipandang.  Jembatan yang mengandalkan tali sebagai penahan beban jembatan diperuntukkan bagi lintasan antar wilayah yang biasanya terpisah oleh sungai, lembah ataupun diatas tanah datar. Konstruksi yang kompleks membuat jembatan sulit untuk dibangun. Namun keindahan kabel bentangan menjadi daya tarik tersendiri bagi jembatan.

Keuntungan Jembatan Kabel:
Keuntungan secara umum penggunaan jembatan cable stayed, yaitu:
a.       Tahan terhadap angin
b.      Lebih kaku dibanding dengan jembatan gantung
c.       Mampu menahan beban hingga 5 ton
d.      Murah dalam perawatan karena menggunakan baja
e.       Konstruksi lebih ringan
f.       Cepat dilaksanakan karena sistem komponen baja (pra fabrikasi)
g.      Terputusnya kabel tidak serta merta jembatan menjadi runtuh

Keuntungan jembatan cable stayed dengan jumlah kabel banyak dapat disebutkan sebagai berikut ini:
Ø  Jumlah dukungan elastik yang besar menyebabkan lentur yang  sedang pada arah longitudinal dek, baik selama pelaksanaan maupun dalam pengoperasian, membuat metode pelaksanaan sederhana dan ekonomis,
Ø  Kabel individual lebih kecil dibandingkan sebuah struktur kabel penggantung yang terkonsentrasi, sederhana dalam pemasangan dan pengangkerannya,
Ø  Penggantian kabel relative mudah bila diperlukan, meskipun kabel telah diberi pelinding terhadap korosi.
Jarak antar kabel maksimum tergantung pada parameter, khususnya lebar dan bentuk dek. Jika dek dari baja atai beton komposit, pelaksanaan konstruksi dapat diselesailkan dengan corbelling out, jika kabel yang sangat rapat tidak memberikan keuntungan besar. Sebagai ketentuan umum, jarak antara 15 m dan 25 m dapat digunakan. Penggunaan jarak yang lebih besar masih dapat dimungkinkan dengan alasan tertentu. Jika dek dari beton, design dengan banyak kabel penggantung terpisah 5 m – 10 m memberikan banyak keuntungan dan mungkin sangat penting untik struktur dengan bentang panjang.
Kekurangan jembatan Kabel:
Bentang main span terbatas karena keterbatasan sudut kabel. Untuk menambah panjang span, diperlukan pilon yang makin tinggi dengan konsekuensi gaya tekan pada deck makin besar.
  Komponen Jembatan Kabel:
Pada dasarnya komponen utama jembatan cable stayed terdiri atas sistem kabel, menara atau pylon, dan gelagar.
1.      Sistem kabel


Sistem kabel merupakan salah satu hal mendasar dalam perencanaan jembatan cable stayed. Kabel digunakan untuk menopang gelagar diantara dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara. Secara umum sistem kabel dapat dilihat sebagai tatanan kabel transversal dan tatanan kabel longitudinal
a.       Tatanan kabel tranversal
Tatanan kabel tranversal terhadap areah sumbu longitudinal jembatan dapat dibuat satu atau dua bidang dan sebaliknya ditempatkan secara simetri. Ada juga perencana yang menggunakan tiga bidang kabel sampai sekarang belum dapat diterapkan di lapangan.
1)      Sistem satu bidang.
Sistem ini sangat menguntungkan dari segi estetika karena tidak terjadi kabel bersilangan yang terlihat oleh pandangan sehingga terlihat penampilan struktur yang indah. Kabel ditempatkan di tengah-tengah dek dan membatasi dua arah jalur lalu lintas. Kabel ditempatkan ditengah-tengah dek menyebabkan torsi pada dek menjadi besar akibat beban lalu lintas yang tidak simetri dan tiupan angin. Kelemahan tersebut diatasi dengan menggunakan dek kaku berupa gelagar kotak (box girder) yang mempunyai kekakuan torsi yang sangat besar. Penenpatan menara yang mengikuti bidang kabel di tengah dek mengurangi lebar kendaraan sehingga perlu dilakukan penambahan lebar sampai batas minimum yang dibutuhkan.
2)      Sistem dua bidang
Penggantung dengan dua bidang dapat berupa dua bidang vertikal sejajar atau dua bidang miring yang pada sisi atas lebih sempit. Penggunaan bidang miring dapat menimbulkan masalah yang pada lalulintas yang lewat diantara dua bidang kabel, terlebih bila jembatan mempunyai bentang yang relative pendek atau menengah. Kemiringan kabel akan sangat curam sehingga mungkin diperlukan pelebaran dek jembatan.
3)      Sistem tiga bidang
Pada perencanaan jembatan yang sangat lebar atau membutuhkan jalur lalulintas yang banyak, akan ditemui torsi yang sangat besar bila menggunakan sistem kabel satu bidang dan momen lentur yang besar pada tengah balok melintang bila menggunakan sistem dua bidang. Kejadian ini menyebabkan gelagar sangat besar clan menjadi tidak ekonomis lagi. Penggunaan penggantung tiga bidang dapat mengurangi torsi, momen lentur, dan gaya geser berlebihan.

2.      Menara
Pemilihan bentuk menara sangat dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika, dan kebutuhan perencanaan serta pertimbangan biaya. Bentuk – bentuk menara dapat berupa rangka portal trapezoidal, menara kembar, menara A, atau menara tunggal. Selain bentuk menara yang telah ada, masih banyak bentuk menara lain namun jarang digunakan seperti menara Y, menara V, dan lain sebagainya. Tinggi menara merupakan fungsi dari panjang panel.

3.      Gelagar




Bentuk gelagar jembatan cable stayed sangat bervariasi namun yang paling sering digunakan ada dua yaitu stiffening truss dan solid web.  Stiffening truss digunakan ungtuk struktur baja dan solid web digunakan untuk struktur baja atau beton baik beton bertulang maupun beton prategang.

Bentuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk solid web karena memiliki kemudahan dalam pekerjaannya.

sumber :
http://mnoerilham.blogspot.com/
http://litbang.pu.go.id/cable-stayed-jembatan-gantung-untuk-kendaraan-ringan.balitbang.pu.go.id
http://asrizaworld.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar